June 7, 2024
Poin Penting
Sebuah usaha baru-baru ini yang dilakukan oleh perusahaan yang berbasis di Dallas, The Mahjong Line, telah menimbulkan kontroversi yang signifikan mengenai perampasan budaya dan penghapusan budaya Tiongkok. Perusahaan tersebut, yang didirikan oleh tiga wanita kulit putih Amerika, dituduh secara tidak sopan mendesain ulang ubin mahjong, sebuah permainan yang berakar kuat dalam sejarah dan budaya Tiongkok. Dijual dengan harga antara $325 dan $425 satu set, ubin yang didesain ulang ini dipromosikan sebagai menawarkan "penyegaran penuh hormat" dari permainan tradisional, yang bertujuan untuk menarik "massa yang penuh gaya"
Reaksi yang datang sangat cepat dan intens, dengan banyak orang di media sosial mengkritik perusahaan tersebut karena kurangnya kepekaan dan pemahaman terhadap signifikansi budaya permainan tersebut. Kritikus berpendapat bahwa desain ulang tersebut, yang menampilkan gambar seperti gelembung dan kantong tepung serta penambahan angka Arab, menghilangkan simbol-simbol tradisional Tiongkok dan, bersama dengan itu, kekayaan warisan permainan tersebut.
Mahjong, permainan berbasis ubin yang dikembangkan di Tiongkok, membawa lapisan makna budaya dan telah menjadi media penyampaian praktik sosial dan budaya yang rumit. Pengenalannya ke AS pada awal abad ke-20 membuat permainan ini mendapatkan popularitas di berbagai komunitas, termasuk kalangan Tionghoa-Amerika. Sejarah kompleks dan resonansi budaya permainan ini disorot dalam artikel tahun 2018 oleh kolumnis Taiwan-Amerika Jeff Yang, yang menganalisis adegan dari film hit "Crazy Rich Asians."
Pendekatan Garis Mahjong telah dikritik karena menunjukkan "ketidaktahuan yang nyata" terhadap sejarah permainan tersebut, menurut sejarawan Anneliese Heinz, yang telah mempelajari persilangannya ke dalam budaya Amerika. Kritikus menekankan bahwa meskipun mahjong telah berevolusi seiring waktu dan geografi, adaptasi apa pun harus melibatkan budaya yang terkait dengan asal-usulnya secara tulus dan penuh rasa hormat.
Menanggapi protes tersebut, The Mahjong Line mengeluarkan permintaan maaf, mengakui kegagalan mereka dalam menghormati warisan Tiongkok dengan baik dan menyatakan penyesalan atas penggunaan istilah seperti "menyegarkan". Mereka juga menyatakan keterbukaan mereka terhadap kritik yang membangun dan diskusi berkelanjutan untuk mendapatkan wawasan lebih jauh tentang tradisi dan akar permainan ini dalam budaya Tiongkok dan Amerika.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kepekaan budaya dan perlunya menghormati asal-usul serta pentingnya praktik dan permainan budaya. Hal ini menggarisbawahi garis tipis antara pertukaran budaya dan perampasan budaya, dan mendesak para pencipta dan pengusaha untuk melanjutkan dengan penuh perhatian dan menghormati tradisi yang ingin mereka ikuti atau tafsirkan ulang.
Siti Rahayu, bintang baru Indonesia dalam lokalitasi game kasino online, menggabungkan kegembiraan bermain game dengan keragaman budaya Indonesia. Keahliannya memastikan setiap game menangkap hati dan semangat pemain Indonesia.